BNNP Jawa Tengah Tutup Tahun 2025 dengan Capaian Strategis, Perkuat Upaya Anti Narkoba Berbasis Kolaborasi dan Kemanusiaan

Img 20251225 wa0128

SemarangKoran Merah Putih Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah menutup tahun 2025 dengan catatan prestasi yang signifikan dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Kepala BNNP Jateng, Toton Rasyid, mengungkapkan capaian tersebut dalam keterangan pers akhir tahun yang digelar di Gedung BNN Provinsi Jawa Tengah, Jalan Madukoro, Semarang, Rabu (24/12/2025).

Toton menegaskan bahwa masalah narkotika masih menjadi tantangan serius yang berdampak langsung pada kualitas sumber daya manusia, ketahanan sosial, dan masa depan generasi muda. “BNNP Jateng berkomitmen menjalankan P4GN dengan pendekatan kemanusiaan dan kolaboratif, sesuai semangat ‘War on Drugs for Humanity,’ serta selaras dengan Asta Cita misi ke-7 dan prioritas nasional ke-6,” ujarnya.

Sebagai leading sector dalam pemberantasan narkoba, BNNP Jateng menekankan empat pilar utama yakni pencegahan, pemberdayaan masyarakat, pemberantasan, dan rehabilitasi. Sepanjang tahun 2025, BNNP Jateng berhasil mengungkap 40 kasus narkotika dengan 40 tersangka, terdiri dari 37 laki-laki dan 3 perempuan. Dari kasus tersebut, disita berbagai jenis barang bukti yang mencakup sabu 1.845,52 gram, ganja 8.227,81 gram, ekstasi 683 butir, tembakau sintetis 33,31 gram, obat terlarang 89.794 butir, dan liquid ganja 4 ml.

Barang bukti yang disita sebagian telah dimusnahkan, antara lain sabu seberat 1.737,85 gram, ganja 5.812,93 gram, dan 4.212 butir obat terlarang. Sepanjang tahun 2025, BNNP Jateng juga menerbitkan 26 laporan kasus narkotika, sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas dalam menjalankan tugas.

Di bidang pencegahan, BNNP Jateng menempati peringkat ketiga nasional dalam pelaksanaan kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) terbanyak di Indonesia, dengan total 10.171 kegiatan yang menjangkau lebih dari 4,6 juta masyarakat di Jawa Tengah. Program Lingkungan Bersih Narkoba (Bersinar) juga dijalankan di 10 desa, 72 sekolah, 5 pesantren, 11 industri/swasta, dan 6 tempat wisata. Program ini melibatkan 373 penggiat anti narkoba serta 473 relawan yang berperan aktif di berbagai sektor, menunjukkan semakin luasnya partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan.

Dalam hal deteksi dini, BNNP Jateng melaksanakan 281 kegiatan tes urine/narkoba kepada 23.846 peserta. Dari jumlah tersebut, 77 orang (0,32%) terindikasi positif narkotika, sementara sisanya negatif dan ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku.

Sementara itu, di bidang rehabilitasi, sebanyak 2.430 klien telah mendapatkan layanan melalui berbagai skema, mulai dari rawat jalan, rawat inap, pascarehabilitasi, hingga Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM). Kolaborasi lintas sektor juga diperkuat melalui 377 nota kesepahaman yang melibatkan pemerintah, swasta, lembaga pendidikan, dan masyarakat, guna memperluas cakupan pencegahan dan rehabilitasi.

Toton Rasyid mengimbau masyarakat untuk mengisi libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dengan kegiatan positif, menjauhi narkoba, serta menjaga ketahanan sosial demi masa depan generasi muda. Ia menegaskan bahwa BNNP Jateng akan terus berinovasi, bersinergi dengan berbagai pihak, dan berkomitmen menciptakan Jawa Tengah yang bersih, tangguh, dan berdaya dari ancaman narkotika.(DN)

Leave a Reply