PWMR-Bulog Mojokerto Bangun Sinergi Klarifikasi Isu Beras dan Dorong Transparansi Publik.
Mojokerto — KMP || Persatuan Wartawan Mojokerto Raya (PWMR) menggelar audiensi resmi dengan Perum Bulog Cabang Mojokerto sebagai bentuk komitmen bersama dalam membangun komunikasi yang sehat, transparan, serta kolaboratif antara insan pers dan lembaga negara.

Audiensi tersebut membahas sejumlah isu strategis, mulai dari sentimen negatif terkait beras Bulog, mekanisme bisnis pangan, hingga rencana kerja sama publikasi program Bulog ke masyarakat luas.
“Ketua PWMR, Jayak Mardiansyah, menegaskan bahwa audiensi ini dilandasi semangat simbiosis mutualisme antara media dan Bulog. Menurutnya, pers memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi yang benar, berimbang, dan edukatif kepada masyarakat, sekaligus menjadi mitra kritis yang konstruktif.
“Ia mengungkapkan adanya sejumlah sentimen negatif di luar wilayah Mojokerto mengenai dugaan ketidaksesuaian berat dan kualitas beras Bulog. Hal tersebut, kata Jayak, perlu diluruskan agar tidak menimbulkan persepsi keliru di tengah masyarakat, khususnya warga Mojokerto yang selama ini menjadi bagian dari program
Ketahanan pangan nasional.
Menanggapi hal tersebut, Pimpinan Cabang Bulog Mojokerto, Muhammad Husin, menjelaskan bahwa kasus beras bermasalah yang beredar di luar wilayah Mojokerto murni dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Ia menegaskan bahwa pihak kepolisian telah mengamankan pelaku yang memalsukan kemasan beras Bulog dengan mengisi beras berkualitas rendah.
Lebih lanjut, Husin menyampaikan apresiasi kepada jajaran Kodim Mojokerto dan Kodim Jombang yang selama ini berperan aktif mendukung program swasembada pangan. Dukungan tersebut dinilai sangat signifikan dalam menjaga stabilitas serapan gabah dan beras petani lokal.
“Ia juga memaparkan kebijakan harga pembelian gabah dan beras selama panen raya 2025, di mana Bulog membeli gabah seharga Rp6.500/kg dan beras Rp11.000/kg sesuai petunjuk pimpinan pusat.
Kebijakan tersebut, menurutnya, bertujuan melindungi petani sekaligus menjaga kestabilan harga pangan nasional.
Husin menambahkan bahwa hingga akhir 2025, Bulog Mojokerto berhasil mencatat surplus serapan mencapai 56.000 ton, sehingga stok pangan dipastikan aman untuk kebutuhan enam bulan ke depan.
Bahkan, dengan akan datangnya panen raya berikutnya, angka surplus tersebut diprediksi terus meningkat.
Menutup audiensi, Bulog Mojokerto membuka peluang kerja sama publikasi dengan PWMR serta mengajak anggota PWMR untuk memanfaatkan akses pembelian beras dan gabah di Bulog.
Ia berharap sinergi ini dapat memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan literasi publik mengenai peran Bulog.
Jurnalis Johanes J

