Rutan Gresik Peringati Hari Ibu ke-97, Dorong Pemberdayaan Perempuan dan Penguatan Peran Strategis di Pemasyarakatan

Oplus 131072

Gresik —Koran Merah Putih Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Gresik kembali menegaskan komitmennya terhadap penghormatan dan pemberdayaan perempuan melalui Upacara Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-97 Tahun 2025. Kegiatan yang digelar di lapangan upacara Rutan Gresik pada Senin (22/12) berlangsung khidmat, tertib, dan sarat makna, sebagai bentuk apresiasi terhadap peran perempuan dalam kehidupan keluarga, masyarakat, dan pembangunan bangsa.

Seluruh jajaran pegawai Rutan Gresik hadir mengikuti upacara dengan penuh disiplin, menandai rasa hormat terhadap perjuangan perempuan Indonesia. Kepala Sub Seksi Pelayanan Tahanan, Anggi Fauzi, bertindak sebagai inspektur upacara sekaligus membacakan amanat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia. Suasana upacara yang khidmat tersebut menegaskan bahwa Hari Ibu bukan sekadar momen seremonial, melainkan saat refleksi terhadap kontribusi strategis perempuan dalam berbagai bidang kehidupan.

Dalam amanat yang dibacakan, dijelaskan bahwa Peringatan Hari Ibu yang jatuh setiap 22 Desember merupakan wujud penghargaan bangsa terhadap pengabdian dan perjuangan perempuan Indonesia dalam merebut, mempertahankan, serta mengisi kemerdekaan. Peringatan ini menekankan peran sentral perempuan tidak hanya di ranah domestik, tetapi juga di ranah publik, mencakup pendidikan, kesehatan, pemerintahan, hingga pembangunan ekonomi dan sosial.

“Peringatan Hari Ibu bukan sekadar seremonial, tetapi apresiasi mendalam bagi seluruh perempuan Indonesia dalam semua peran dan kapasitasnya,” ujar Anggi Fauzi saat membacakan amanat Menteri PPPA RI. Pernyataan ini menegaskan pentingnya pengakuan terhadap kontribusi perempuan yang hadir di berbagai lini kehidupan, sekaligus memotivasi partisipasi aktif perempuan dalam pembangunan bangsa.

Lebih lanjut, amanat tersebut menekankan bahwa PHI ke-97 menjadi momentum refleksi dan apresiasi terhadap perempuan dari berbagai latar belakang sosial, profesi, dan wilayah. Mulai dari perempuan di perkotaan maupun pesisir, pelaku UMKM, tenaga kesehatan, pendidik, buruh, hingga profesional di bidang pemerintahan, politik, seni, olahraga, dan teknologi, seluruhnya memberikan kontribusi nyata dalam mendorong kemajuan bangsa.

Peringatan ini juga selaras dengan agenda pembangunan nasional, termasuk implementasi Asta Cita dan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), yang berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan sistem perlindungan, penghapusan diskriminasi, serta percepatan pemberdayaan perempuan di berbagai sektor pembangunan.

“Sebagai bangsa besar, kita tidak boleh berhenti pada aspek seremonial. Diperlukan langkah nyata, kolaborasi lintas sektor, dukungan publik, dan komitmen berkelanjutan untuk memastikan partisipasi penuh perempuan dalam pembangunan,” lanjut Anggi Fauzi membacakan pesan Menteri PPPA RI.

Menutup amanatnya, Menteri PPPA RI mengajak seluruh elemen bangsa — pemerintah, dunia usaha, masyarakat sipil, organisasi perempuan, dunia pendidikan, hingga media — untuk terus memperkuat sinergi dan kolaborasi demi mewujudkan kesetaraan gender dan keadilan sosial, sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045 yang inklusif dan berkeadilan.

Melalui peringatan Hari Ibu ke-97 Tahun 2025, Rutan Gresik menegaskan komitmennya dalam menegakkan nilai-nilai kesetaraan, penghormatan, dan pemberdayaan perempuan. Nilai-nilai tersebut tidak hanya diterapkan di lingkungan kerja, tetapi juga menjadi prinsip dalam pelaksanaan tugas pemasyarakatan sehari-hari, dengan mengedepankan profesionalisme, kemanusiaan, dan keadilan bagi seluruh warga binaan dan pegawai.(DN)

Leave a Reply