Kementerian Imipas Gerak Cepat Kirim Bantuan Kemanusiaan Besar untuk Aceh, Sumut, dan Sumbar Lewat Program “Imipas Peduli”

Img 20251206 wa0064

JakartaKoran Merah Putih Pemerintah kembali menunjukkan kehadirannya di garis depan penanganan bencana melalui langkah cepat dan terkoordinasi. Pada Jumat (5/12), Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) resmi memberangkatkan bantuan kemanusiaan berskala besar ke tiga provinsi yang terdampak bencana alam, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Pengiriman ini merupakan rangkaian dari gerakan nasional “Imipas Peduli”, sebuah program yang dirancang untuk memberikan dukungan langsung serta pemulihan awal bagi masyarakat yang tengah menghadapi masa sulit.

Bencana yang melanda ketiga wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir menimbulkan kerusakan signifikan. Infrastruktur vital seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum terputus, sementara cuaca ekstrem memperburuk kondisi distribusi logistik. Ribuan warga terdampak mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan dasar akibat terbatasnya akses pangan dan air bersih. Melihat urgensi tersebut, pemerintah melalui Kementerian Imipas bergerak cepat untuk memastikan bantuan darurat dapat segera diterima masyarakat.

Dalam misi kemanusiaan kali ini, Kementerian Imipas mengirim berbagai jenis kebutuhan mendesak dengan volume besar. Bantuan tersebut terdiri dari 20 ton beras, 1.500 pasang pakaian dalam perempuan, 3.120 pembalut, 3.000 diaper anak, serta 9.200 kaleng susu. Tidak hanya itu, logistik juga mencakup 2.660 kaleng sarden, 1.000 dus mi instan, dan 2.000 kaleng biskuit, yang semuanya ditujukan untuk membantu pemulihan kebutuhan pangan keluarga terdampak.

Penyaluran bantuan dilakukan melalui mekanisme distribusi terstruktur untuk memastikan ketepatan sasaran. Kementerian Imipas menyebutkan bahwa bantuan ini akan diberikan tidak hanya untuk keluarga pegawai mereka yang terdampak, tetapi juga masyarakat umum yang berada di zona paling parah. Pemerintah menetapkan skala prioritas berdasarkan kondisi aktual daerah terdampak serta tingkat kerusakan yang dialami setiap wilayah.

Menteri Imipas, Agus Andrianto, dalam keterangan tertulis menegaskan bahwa negara wajib hadir secara langsung dalam situasi kritis. Ia menyampaikan bahwa bantuan ini adalah bentuk nyata solidaritas pemerintah terhadap masyarakat yang sedang berjuang bangkit dari bencana.

“Sebagai tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto, kami turut prihatin dan punya kewajiban sosial untuk berkontribusi membantu meringankan penderitaan teman-teman kita yang sampai saat ini mungkin masih ada yang belum mendapatkan bantuan,” ucap Agus Andrianto.

Untuk memastikan distribusi berjalan efisien dan aman, Kementerian Imipas bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut (AL). Seluruh logistik diserahkan kepada Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) di Tanjung Priok, Jakarta. Selanjutnya, bantuan diberangkatkan menuju lokasi bencana menggunakan KRI Banda Aceh 593, kapal yang mampu menjangkau daerah-daerah yang akses daratnya terputus atau mengalami hambatan berat.

Kolaborasi antara Kementerian Imipas dan TNI AL ini menjadi bukti kuat bahwa pemerintah mengutamakan koordinasi lintas lembaga dalam menghadapi situasi darurat. Penggunaan kapal militer juga menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memastikan bantuan tiba tepat waktu di daerah yang paling sulit dijangkau.

Kementerian Imipas berharap bahwa bantuan ini dapat mempercepat proses pemulihan awal, memperkuat ketahanan masyarakat terdampak, serta mengurangi beban psikologis dan sosial akibat bencana. Kehadiran bantuan dalam jumlah besar ini diharapkan mampu memulihkan aktivitas harian warga dan memberi mereka ruang untuk mulai kembali membangun kehidupan.

Pengiriman bantuan berskala besar ini juga mempertegas komitmen pemerintah dalam melindungi rakyat, terutama mereka yang tinggal di wilayah rawan bencana. Program “Imipas Peduli” menjadi simbol kuat solidaritas negara terhadap warganya, sekaligus bukti bahwa pemerintah hadir dengan solusi cepat, terukur, dan menyeluruh.

Langkah ini menunjukkan bahwa semangat kemanusiaan dan kepedulian tetap menjadi prioritas utama pemerintah, terutama ketika negeri sedang diuji oleh berbagai bencana alam yang datang silih berganti. Pemerintah menegaskan bahwa masyarakat tidak akan dibiarkan menghadapi krisis sendirian — negara selalu hadir membawa harapan.(DN)

Leave a Reply