Akad Nikah Rey–Dewi Hadirkan Kehangatan: Surabaya Menyaksikan Cinta yang Tumbuh Dalam Kesederhanaan

Inshot 20251203 151557404

Surabaya —Koran Merah Putih Di tengah hiruk pikuk Kota Surabaya yang selalu hidup, sebuah momen penuh keindahan dan keteduhan tercipta pada Rabu (3/12/2025). Bertempat di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Wonokromo, Jalan Gajah Mada Trem No.1, dua hati — Riawan Syamsir dan Dewi Nuraini — resmi menyatu dalam ikatan pernikahan. Acara yang digelar tanpa kemewahan berlebihan itu justru memancarkan aura ketulusan yang tak ternilai.

Sejak pagi, KUA tampak berbeda dari hari-hari biasanya. Kehangatan menyelimuti ruangan begitu para tamu berdatangan. Mereka bukan hanya hadir untuk menyaksikan janji suci, tetapi membawa serta doa dan harapan tulus bagi kedua mempelai. Hadir pula tokoh-tokoh penting seperti Ketua MAKI Jawa Timur, Heru Satriyo, dan Direktur CV Kalinda Sukses Bersama, Dwi Yulis, bersama para anggotanya. Kehadiran mereka menunjukkan eratnya hubungan pertemanan dan dukungan yang mengelilingi pasangan Rey dan Dewi.

Saksi Akad yang Penuh Haru: Saat Ijab Kabul Menyatukan Dua Keluarga

Prosesi akad nikah berlangsung dengan kekhidmatan yang menyentuh sanubari. Ijab kabul yang terucap dengan mantap menciptakan suasana hening penuh makna. Semua mata tertuju pada kedua mempelai, menyaksikan bagaimana satu kalimat mampu menyatukan dua perjalanan hidup menjadi satu arah baru.

Beberapa keluarga tampak menunduk, menyeka air mata yang tak terbendung. Ketika pernikahan dinyatakan sah, ruangan langsung dipenuhi senyum bangga, pelukan hangat, dan ucapan selamat yang dilantunkan dengan penuh keikhlasan. Momen itu menjadi bukti bahwa pernikahan Rey dan Dewi bukan sekadar upacara formal, tetapi perayaan pertemuan dua hati yang dipertemukan oleh takdir terbaik.

Kehangatan Resepsi di Amboja Bistro: Sederhana Namun Mengikat Kebersamaan

Usai akad, rombongan bergerak menuju Amboja Bistro di Jalan Diponegoro 56 Surabaya. Tempat yang elegan namun sederhana itu menghadirkan suasana intim yang mempererat hubungan antara keluarga dan para tamu. Hidangan makan siang yang disajikan dengan penuh cita rasa, berpadu dengan alunan electone yang lembut, menciptakan atmosfer yang nyaman dan bersahaja.

Berbagai tamu istimewa turut menghadiri resepsi tersebut. Rosadin, SH, Panglima GRIB Jaya Surabaya bersama para anggota, serta Kevin Brengos selaku Ketua HIPMI Kota Surabaya, hadir memberikan selamat dengan tulus. Kehadiran mereka menunjukkan betapa banyak pihak yang turut merayakan kebahagiaan pasangan ini.

Percakapan ringan, gelak tawa, dan rangkaian doa mengisi setiap sudut ruangan. Tidak ada kemewahan mencolok, namun kebersamaan yang tercipta begitu bermakna dan meninggalkan kesan mendalam bagi siapa pun yang hadir.

Ucapan Selamat yang Mengalirkan Doa, Membingkai Awal Perjalanan Baru

Di tengah suasana hangat, Heru Satriyo dan Dwi Yulis menyampaikan ucapan selamat yang penuh makna:

“Selamat menempuh hidup baru. Semoga berbahagia dan menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.”

Ucapan tersebut bukan hanya sekadar formalitas, tetapi doa tulus yang menjadi awal dari perjalanan panjang Rey dan Dewi sebagai pasangan suami-istri. Doa itu menjadi penanda bahwa cinta keduanya mendapat dukungan luas serta restu dari seluruh sahabat dan keluarga.

Kesederhanaan yang Menjadi Kemewahan: Ketika Cinta Bekerja Tanpa Panggung Berlebih

Pernikahan Rey dan Dewi mengajarkan bahwa cinta tidak membutuhkan pesta megah untuk terlihat istimewa. Kesederhanaanlah yang justru menonjolkan nilai kehangatan dan ketulusan. Senyum keluarga, tawa para sahabat, dan doa yang terucap tanpa pamrih menjadikan acara tersebut jauh lebih berarti dibandingkan gemerlap dekorasi.

Di hari itu, Surabaya tidak hanya menjadi tempat berlangsungnya acara, tetapi juga menjadi saksi keindahan cinta yang tumbuh dalam keikhlasan. Sebuah pernikahan yang meninggalkan jejak lembut di hati para tamu — bukti bahwa kemewahan sejati adalah ketenangan dan kebahagiaan yang lahir dari kesederhanaan.(DN)

Leave a Reply