MAKI Jatim Kerahkan 1.200 Massa dalam Aksi Akbar Hakordia 2025

13ad5eef c9e2 4154 8b9f 4cd6002bbbe9

SURABAYAKORAN MERAH PUTIH Menjelang peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) pada 9 Desember 2025, Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Koordinator Wilayah Provinsi Jawa Timur memastikan kesiapan penuh untuk menggelar Aksi Akbar sebagai wujud komitmen mereka dalam mengawal pemberantasan korupsi.

Aksi tersebut akan digelar pada Rabu, 10 Desember 2025, mulai pukul 08.00 hingga selesai. MAKI Jatim mencatat bahwa sedikitnya 1.200 pengurus dan anggota dari berbagai daerah di Jawa Timur telah memastikan diri untuk hadir dalam konsolidasi besar ini.

Dalam aksi tersebut, sebuah truk trailer 40 feet disiapkan sebagai mobil komando utama. Kendaraan besar ini akan dipasangi sound system berkekuatan 15 ribu watt, dilengkapi perlengkapan band, serta akan menghadirkan penampilan firstline band, musisi binaan MAKI Jatim yang akan menyanyikan lagu-lagu perjuangan antikorupsi.

Ketua MAKI Jatim, Heru Satriyo, S.Ip, menjelaskan bahwa dirinya bertindak langsung sebagai koordinator lapangan dan penanggung jawab utama kegiatan. Di bawahnya, 45 koordinator lapangan wilayah telah ditunjuk untuk mengawal massa di masing-masing teritorial.
“Peringatan Hakordia 2025 ini menjadi momentum kebangkitan MAKI Jatim sebagai lembaga yang konsisten dan perkasa dalam mengawal semangat pemberantasan korupsi, khususnya di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” tegas Heru.

Ratusan unit sepeda motor, mobil, dan truk pengangkut massa juga akan mengiringi perjalanan mobil komando utama sesuai rute yang telah disiapkan. Aksi ini sekaligus menjadi show of force dari MAKI Jatim, menegaskan bahwa mereka tetap menjadi kekuatan civil society yang serius dalam menekan praktik koruptif.

Dalam Aksi Akbar tersebut, MAKI Jatim juga akan membagikan stiker “No to Corruption” bagi pengguna jalan serta celengan MAKI untuk siswa SD dan SMP yang dilalui dalam rute aksi, sebagai upaya menanamkan kesadaran antikorupsi sejak dini. Mengusung tema tegas “WES GAK WAYAHE KORUPSI, WAYAHE GOLEK SANGU MATI”, aksi ini diharapkan menggugah para abdi negara akan besarnya dampak destruktif korupsi bagi pelaku dan keluarganya.

Terkait rute lengkap dan daftar kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang akan dikunjungi, Heru memastikan bahwa seluruh sasaran dipilih berdasarkan data valid dugaan praktik koruptif, bukan asumsi.
“Data rute dan kantor yang akan dikunjungi akan kami rilis khusus pada H-1 sebelum aksi digelar,” pungkasnya.(DN)

Leave a Reply