“Rutan Gresik Tingkatkan Pembinaan Produktif, Warga Binaan Berprestasi Raih Premi Kerajinan”
Gresik, 27 November 2025 —Koran Merah Putih Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Gresik kembali menegaskan komitmennya dalam menghadirkan pembinaan yang bermakna dan berorientasi pada pemberdayaan ekonomi bagi warga binaan. Hal ini diwujudkan melalui pemberian premi kepada warga binaan laki-laki maupun perempuan yang aktif mengikuti pelatihan anyaman rotan dan pembuatan songkok, dua program unggulan yang selama ini menjadi fokus pengembangan kemandirian di Rutan Gresik.
Kegiatan pemberian premi yang digelar pada Kamis (27/11) dipimpin oleh Anggi Fauzi, Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan. Dalam kesempatan tersebut, Anggi menyerahkan premi berupa uang tunai sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi kepada warga binaan yang telah menunjukkan kreativitas, ketekunan, dan kualitas karya yang terus meningkat selama mengikuti program pembinaan.
Menurut Anggi, premi ini bukan hanya simbol penghargaan, tetapi juga bentuk dorongan agar warga binaan terus percaya diri dalam mengasah potensi dan kemampuan mereka.
“Setiap karya memiliki nilai, dan proses belajar mereka adalah langkah penting menuju masa depan yang lebih baik,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa keterampilan yang dipelajari warga binaan di rutan diharapkan dapat menjadi modal ketika mereka kembali di tengah masyarakat nantinya.
Program keterampilan anyaman rotan dan pembuatan songkok selama ini menjadi dua kegiatan favorit warga binaan. Selain melatih ketelitian dan kreativitas, karya-karya yang dihasilkan juga memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi di pasaran. Tidak sedikit warga binaan yang berhasil menunjukkan potensi luar biasa dan dinilai mampu bersaing sebagai pengrajin profesional.
Sementara itu, Kepala Rutan Gresik, Eko Widiatmoko, menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya terhadap warga binaan yang telah bekerja keras mengikuti program pembinaan kemandirian. Ia menegaskan bahwa pemberian premi ini bertujuan memupuk semangat sekaligus menguatkan rasa tanggung jawab warga binaan dalam berkarya.
“Premi ini bukan hanya bentuk penghargaan, tetapi juga dorongan agar warga binaan terus mengembangkan kemampuan mereka. Kami ingin memastikan bahwa program pembinaan di Rutan Gresik benar-benar memberikan manfaat nyata dan membuka jalan bagi mereka untuk meraih peluang baru setelah bebas nanti,” tegasnya.
Eko juga menjelaskan bahwa pihak rutan akan terus meningkatkan kualitas pembinaan, termasuk dengan pelatihan yang lebih intensif, pendampingan yang profesional, serta dukungan fasilitas kerja yang memadai. Semua upaya ini diarahkan untuk menciptakan lingkungan pembinaan yang produktif, humanis, dan mampu mendorong perubahan perilaku warga binaan secara berkelanjutan.
Kegiatan pemberian premi ini sekaligus menegaskan bahwa tujuan pemasyarakatan bukan hanya sebatas menjalani masa hukuman, tetapi juga memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk bertumbuh, memperbaiki diri, dan mempersiapkan masa depan yang lebih cerah. Melalui program-program produktif dan pembinaan yang berkesinambungan, Rutan Gresik berupaya memastikan bahwa setiap warga binaan memiliki harapan untuk kembali menjadi bagian dari masyarakat secara positif dan bermartabat.
Dengan berbagai langkah progresif yang terus dilakukan, Rutan Gresik membuktikan bahwa pemasyarakatan adalah tentang pembinaan, pemberdayaan, dan pemulihan—sebuah proses yang memberi kesempatan kedua bagi setiap warga binaan untuk bangkit dan kembali berdaya di tengah kehidupan sosial.(DN)

