“Merajut Kekuatan Hukum dan Informasi: OA–PHIGMA Gandeng Media Nasional Perkuat Transparansi Publik di Era Digital”

Inshot 20251127 162334615

Jogjakarta, Kamis 27 November 2025 —Koran Merah Putih Ruang pertemuan Americano Hotel Jogjakarta menjadi lokasi berlangsungnya sebuah dialog strategis yang mempertemukan para advokat, aktivis hukum, dan pimpinan media nasional. Forum ngopi yang digelar oleh OA–PHIGMA (Organisasi Advokat Penasehat Hukum Independen Garda Utama) ini menghadirkan pemikiran-pemikiran penting mengenai arah baru pengawasan hukum di Indonesia, terutama di tengah cepatnya arus informasi digital.

Dipimpin langsung oleh Ketua Umum OA–PHIGMA, Bayu Triwibowo, SH, SE, CPT, CPS, CHRL, CHL, CHM, acara ini juga melibatkan dua figur kunci Jawa Timur—Sumidi, S.Sos, CPP, C.CLP, Ketua DPD OA–PHIGMA Jatim sekaligus Pimpinan Redaksi Gabungan Media Online, dan Hadi Susanto, CPP, C.CLP, Ketua DPD LBH–PHIGMA Jatim. Kehadiran sejumlah media nasional seperti Taruna News Com, Top Berita Nusantara, dan Koran Merah Putih semakin memperkuat bobot pertemuan ini dalam konteks wacana publik dan advokasi hukum.

Advokat dan Media: Dua Kekuatan Penjaga Demokrasi

Dalam sambutan pembukaan, Bayu Triwibowo menegaskan bahwa advokat dan media adalah dua pilar utama dalam menjaga kestabilan hukum dan keadilan sosial. Menurutnya, sinergi keduanya sangat diperlukan agar proses hukum tidak kehilangan arah dan informasi publik tetap berada dalam jalur kebenaran.

“Media adalah jembatan informasi, advokat adalah penjaga hukum. Jika keduanya berkolaborasi dalam koridor yang benar, keadilan akan lebih mudah diakses oleh masyarakat,” ujar Bayu.

Ia menambahkan bahwa OA–PHIGMA terus mendorong pembentukan jaringan advokasi di berbagai provinsi. Target utamanya adalah memberikan dukungan hukum bagi masyarakat kecil yang sering kali berada dalam posisi rentan.

Hadi Susanto: Investigasi Hukum Memerlukan Penerangan dari Media

Dalam paparan selanjutnya, Hadi Susanto menyoroti bahwa dunia investigasi hukum tidak boleh berjalan tanpa dukungan publikasi. Data kuat harus diiringi penyampaian informasi yang terbuka, seimbang, dan berdasarkan fakta.

“Proses investigasi tidak bisa berjalan dalam gelap. Media adalah penerang jalan bagi publik, agar kebenaran tidak tertutup oleh kepentingan tertentu,” jelas Hadi.

Ia mengungkapkan beberapa agenda OA–PHIGMA di Jawa Timur yang kini tengah berjalan. Banyak di antaranya memerlukan perhatian publik agar memperoleh pengawalan dan pencegahan dari potensi penyimpangan.

Media Nasional Sambut Sinergi dengan Antusias

Komitmen untuk berkolaborasi muncul bukan hanya dari pihak advokasi, tetapi juga dari kalangan media yang turut hadir dalam forum.
Sumidi, mewakili jajaran media nasional, menyatakan bahwa media membutuhkan pendampingan hukum agar pemberitaan selalu berjalan dalam koridor profesionalisme dan etika yang benar.

“Kami siap bersinergi, selama tujuannya untuk masyarakat dan kebenaran. Media butuh mitra hukum yang memahami sensitivitas informasi, dan OA–PHIGMA hadir sebagai jawabannya,” ujarnya.

Perwakilan media lain yang hadir juga menyampaikan optimisme terhadap terbentuknya kerja sama jangka panjang dalam mengawal isu-isu hukum yang berkembang di masyarakat.

Program Lanjutan: Menyatukan Wawasan, Menguatkan Publik

Hasil dari diskusi di forum ngopi strategis ini menghasilkan beberapa poin penting yang akan menjadi langkah lanjutan kolaborasi antara OA–PHIGMA dan media nasional, antara lain:

Pembentukan Forum Komunikasi Hukum–Media untuk menjadi wadah dialog rutin

Pelatihan hukum untuk wartawan dan pelatihan etika publikasi bagi advokat

Program pendampingan hukum khusus bagi jurnalis yang menghadapi kriminalisasi pemberitaan

Sistem advokasi berbasis publikasi untuk isu-isu yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat luas

Kolaborasi investigatif dalam pengungkapan kasus tertentu yang perlu pengawasan publik

Menurut Bayu Triwibowo, langkah strategis ini sangat penting mengingat meningkatnya tantangan hukum dan derasnya arus informasi digital yang rentan disalahgunakan.

Pertemuan Ditutup dengan Komitmen Bersama

Forum di Americano Hotel ini ditutup dengan suasana penuh keakraban dan semangat kolaboratif. Para peserta sepakat bahwa kerja sama antara media dan advokat bukan hanya penting, tetapi merupakan kebutuhan fundamental bagi terciptanya iklim hukum yang sehat dan transparan di Indonesia.

Pertemuan ini mempertegas kontribusi OA–PHIGMA sebagai lembaga advokasi independen yang tidak hanya fokus pada penanganan perkara, tetapi juga berperan aktif dalam memperkuat kualitas informasi publik melalui kemitraan strategis dengan media.

Dengan demikian, forum ini menjadi titik penting dalam memperkokoh jaringan hukum–media sebagai pilar utama pengawasan hukum yang lebih objektif, profesional, dan berkeadilan—menuju Indonesia yang lebih transparan dan demokratis.(Abdul R)

Leave a Reply