Ojek Perempuan Jawa Timur Tampil Menginspirasi di JSEF Volume III: Mendorong Kemandirian dan Peran Aktif Perempuan dalam Ekonomi Kreatif

Inshot 20251031 192022018

Surabaya —Koran Merah Putih Pemberdayaan perempuan di Jawa Timur menunjukkan hasil nyata melalui keikutsertaan Komunitas Ojek Perempuan Jawa Timur dalam gelaran Jatim Super Exhibition Fair (JSEF) Volume III yang berlangsung di Fairway Ninemall Surabaya, Jumat (31/10/2025). Kehadiran komunitas ini menjadi sorotan karena berhasil memperlihatkan potensi, kreativitas, dan keberanian perempuan dalam bidang transportasi daring, yang selama ini kerap dianggap identik dengan laki-laki.

Komunitas ojek perempuan ini merupakan kelompok binaan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur, yang secara konsisten memberikan pendampingan, pelatihan, dan pembinaan kepada perempuan pekerja informal. Tujuan dari program ini tidak hanya meningkatkan keterampilan ekonomi, tetapi juga membangun kemandirian, memperkuat rasa percaya diri, serta meningkatkan daya saing perempuan di era ekonomi digital.

> “Kami berasal dari komunitas ojek perempuan dari berbagai aplikasi yang dibina oleh DP3AK Jawa Timur. Selain pelatihan memasak dan menjahit, kami juga dilatih teknik perlindungan diri agar lebih siap menghadapi berbagai risiko di lapangan,” jelas Sabdo Sahono, pelatih bela diri Jepang sekaligus pembina komunitas, saat ditemui di lokasi kegiatan.

Sabdo menegaskan bahwa partisipasi komunitas ojek perempuan dalam JSEF Volume III bukan sekadar penampilan di panggung, melainkan wujud nyata pembuktian kemampuan dan semangat juang perempuan.

> “Melalui ajang ini, kami ingin menumbuhkan semangat teman-teman agar lebih percaya diri dan terus mengembangkan kemampuannya. Sebelumnya mereka sudah tampil di hadapan Gubernur Jawa Timur dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, namun kali ini adalah pengalaman pertama mengikuti ajang bertema lomba,” tambahnya.

Dalam persiapan mengikuti kompetisi JSEF, anggota komunitas telah melakukan latihan serius dengan tujuan meraih penghargaan dan pengakuan atas kerja keras serta kreativitas mereka.

> “Target kami sederhana, yakni mendapatkan apresiasi dan menunjukkan bahwa perempuan juga mampu bersaing serta berprestasi di bidang apa pun,” ungkap Sabdo dengan penuh optimisme.

Willy Filosofia, penggerak komunitas perempuan dan koordinator “Seri Kandiji Women’s Event” di bawah DP3AK Jawa Timur, turut mendukung para peserta. Meskipun tidak hadir langsung karena bertugas di Jakarta, Willy terus memantau dan berkoordinasi untuk memastikan anggota komunitas tetap kompak, semangat, dan tampil maksimal.

Kehadiran komunitas ojek perempuan dalam JSEF Volume III menjadi simbol komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mendorong ekonomi inklusif dan berkeadilan gender. DP3AK menegaskan bahwa perempuan bukan hanya sebagai penerima manfaat pembangunan, tetapi juga penggerak utama ekonomi rakyat melalui kreativitas, ketangguhan, dan inovasi.

Gelaran JSEF Volume III, dengan tema “The Biggest Premium Etalase UKM/UMKM Jawa Timur Menuju Gerbang Nusantara Baru”, menjadi wadah strategis untuk mempertemukan pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. Acara ini membuka ruang bagi perempuan pelaku usaha dan pekerja informal untuk memperluas jejaring, meningkatkan kapasitas, dan mendapatkan peluang ekonomi baru.

Melalui partisipasi komunitas ojek perempuan, pemerintah menunjukkan bahwa ekonomi inklusif dan berkeadilan gender bukan hanya slogan, melainkan telah diimplementasikan di lapangan melalui kolaborasi lintas sektor yang membawa dampak sosial dan ekonomi positif.

> “Kami ingin membuktikan bahwa perempuan juga bisa kuat, mandiri, dan berprestasi. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut agar semakin banyak perempuan di Jawa Timur berani tampil dan mengembangkan potensinya,” tutup Sabdo.

Dengan semangat “Gerbang Nusantara Baru,” Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui DP3AK terus membangun ekosistem pemberdayaan perempuan yang berkelanjutan, di mana perempuan di berbagai lapisan masyarakat memiliki ruang untuk berdaya dan berkontribusi aktif dalam pembangunan daerah.

Keikutsertaan komunitas ojek perempuan di JSEF Volume III membuktikan bahwa pembangunan ekonomi tidak hanya bertumpu pada industri besar, tetapi juga pada kekuatan sosial masyarakat yang tumbuh dari keberanian, solidaritas, dan kreativitas perempuan.

Ke depan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur tetap berkomitmen menghadirkan program dan kegiatan yang memperkuat peran perempuan sebagai agen perubahan, mewujudkan Jawa Timur yang inklusi, produktif, berkarakter, dan berkeadilan sosial.(DN)

Leave a Reply