Pendidikan Inklusif Jadi Prioritas: Disdik Jatim Perkuat Kapasitas Kepemimpinan Kepala Sekolah SLB di Seluruh Daerah

Inshot 20251024 082753087

Surabaya —Koran Merah Putih Komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam meningkatkan kualitas pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus kembali diwujudkan melalui penyelenggaraan kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru SLB dalam Manajemen Kepemimpinan Sekolah Khusus Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2025. Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, pada Kamis, 23 Oktober 2025, bertempat di Hotel Santika, Surabaya.

Program peningkatan kompetensi ini diikuti oleh 100 kepala sekolah SLB negeri dan swasta yang tersebar di berbagai cabang dinas pendidikan di seluruh Jawa Timur. Melalui kegiatan ini, Dinas Pendidikan berupaya memperkuat kapasitas kepemimpinan, manajerial, dan profesionalitas para pendidik dalam mengelola sekolah luar biasa (SLB) agar lebih adaptif terhadap tantangan pendidikan inklusif di era modern.

Dalam arahannya, Aries Agung Paewai menyampaikan bahwa kepala sekolah memiliki peran strategis sebagai penggerak utama transformasi pendidikan khusus. Ia menegaskan bahwa kepemimpinan yang kuat, kolaboratif, dan berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan merupakan kunci keberhasilan dalam membangun sekolah yang inklusif dan berkeadilan.

> “Kepala sekolah tidak hanya berperan sebagai pengelola administrasi, tetapi juga harus menjadi pemimpin pembelajaran yang mampu menginspirasi guru, siswa, dan masyarakat. Melalui kegiatan peningkatan kompetensi ini, saya berharap lahir kepala sekolah yang profesional, berkarakter, dan siap membawa perubahan positif bagi dunia pendidikan khusus di Jawa Timur,” ujar Aries dalam sambutannya.

Kegiatan ini juga diisi dengan sesi diskusi interaktif dan tanya jawab antara Kepala Dinas Pendidikan dan para peserta. Dalam sesi tersebut, berbagai isu aktual dibahas secara mendalam, antara lain tantangan implementasi kurikulum merdeka di SLB, penguatan kolaborasi antar lembaga pendidikan, serta penerapan inovasi pembelajaran yang ramah anak dan berkelanjutan.

Para peserta menyambut positif kegiatan ini karena dianggap memberikan ruang refleksi dan pertukaran pengalaman antar kepala sekolah dalam menghadapi dinamika pengelolaan pendidikan khusus di lapangan. Mereka juga mengapresiasi langkah Dinas Pendidikan Jatim yang secara konsisten mendorong peningkatan kompetensi tenaga pendidik di semua jenjang, termasuk di sekolah luar biasa.

Selain pelatihan dan sesi diskusi, kegiatan ini juga menghadirkan berbagai praktik baik (best practices) dari sejumlah SLB di Jawa Timur yang telah berhasil mengembangkan program-program inovatif dalam mendukung pembelajaran inklusif. Melalui pembagian pengalaman ini, diharapkan muncul model kepemimpinan dan pengelolaan sekolah yang dapat direplikasi di wilayah lain.

Aries Agung Paewai menutup arahannya dengan menegaskan bahwa Dinas Pendidikan Jawa Timur akan terus memperkuat dukungan terhadap seluruh satuan pendidikan khusus, baik dari sisi kebijakan, pelatihan, maupun fasilitas pendukung, agar seluruh anak di Jawa Timur — tanpa terkecuali — dapat memperoleh hak pendidikan yang bermutu dan setara.

> “Pendidikan adalah hak semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus. Karena itu, kita harus memastikan setiap sekolah memiliki pemimpin yang berintegritas, berempati, dan memiliki semangat melayani. Dari sinilah pendidikan inklusif yang sejati akan tumbuh,” pungkasnya.

Kegiatan peningkatan kompetensi ini dijadwalkan berlangsung selama beberapa hari ke depan dengan beragam agenda pelatihan, studi kasus, serta kolaborasi lintas sekolah. Melalui inisiatif ini, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur meneguhkan komitmennya untuk terus membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, berkeadilan, dan berkeadaban, demi mewujudkan generasi Jawa Timur yang mandiri, berdaya saing, dan berkarakter.(DN)

Leave a Reply