Jawa Timur di Usia ke-80: Dinas Pendidikan Tegaskan Peran Pendidikan dan Gotong Royong Sebagai Pondasi Masa Depan

Img 20251012 wa0010

Surabaya, Jawa Timur – Koran Merah Putih Minggu, 12 Oktober 2025
Memasuki usia ke-80 tahun, Bumi Majapahit kembali menjadi pusat perhatian, bukan hanya sebagai simbol sejarah dan kebudayaan Jawa Timur, tetapi juga sebagai refleksi arah pembangunan daerah ke depan. Dalam rangka peringatan Hari Lahir ke-80 Jawa Timur, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan momentum ini sebagai penguatan nilai, arah kebijakan, dan semangat gotong royong, terutama dalam sektor pendidikan.

Dalam pernyataan resminya, Aries menegaskan bahwa usia 80 tahun bukan hanya peristiwa historis, namun juga penanda kedewasaan daerah dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa depan.

> “Delapan puluh tahun adalah cerminan panjangnya perjalanan Jawa Timur dalam berkontribusi bagi bangsa. Sekarang saatnya kita melangkah lebih jauh, memperkuat kolaborasi, dan menjadikan pendidikan sebagai fondasi utama untuk masa depan,” ujar Aries.

Pendidikan dan Budaya: Dua Kekuatan Strategis Jawa Timur

Sebagai provinsi yang sejak masa Majapahit telah menjadi pusat peradaban dan pengetahuan, Jawa Timur dinilai memiliki keunggulan kultural dan sosial yang bisa menjadi modal besar dalam menghadapi tantangan zaman.

> “Kita tidak boleh hanya berbangga pada sejarah. Kita harus mampu menjadikannya sebagai dasar untuk bergerak ke depan. Sistem pendidikan kita harus inklusif, berdaya saing, dan mampu menanamkan nilai-nilai luhur lokal,” tegas Aries.

Dinas Pendidikan Jawa Timur disebut tengah memperkuat ekosistem pendidikan yang tidak hanya fokus pada capaian akademik, tetapi juga pembentukan karakter, kecintaan terhadap budaya daerah, serta keterbukaan terhadap transformasi teknologi dan digitalisasi.

Kolaborasi Lintas Sektor: Membangun Jawa Timur sebagai Rumah Harapan

Dalam pesannya, Aries menggambarkan Jawa Timur sebagai “rumah harapan” bagi seluruh generasi penerus bangsa. Rumah yang aman, inklusif, dan memberi peluang sebesar-besarnya bagi anak-anak untuk tumbuh menjadi generasi unggul dan berintegritas.

Ia menekankan bahwa pembangunan sektor pendidikan tidak bisa berjalan sendiri. Dibutuhkan sinergi antara pemerintah, tenaga pendidik, dunia usaha, komunitas, serta dukungan dari keluarga dan masyarakat secara luas.

> “Jawa Timur harus menjadi tempat yang memberi harapan dan ruang tumbuh yang luas bagi generasi muda. Kita ingin mereka bangga tumbuh di sini, dan kelak bangga membawa nama daerah ini di tingkat nasional maupun global.”

Gotong Royong: Nilai Warisan yang Relevan Sepanjang Zaman

Lebih dari sekadar peringatan hari jadi, Aries menjadikan HUT ke-80 Bumi Majapahit sebagai momentum untuk memperkuat nilai gotong royong, yang menurutnya merupakan warisan kultural paling kuat dari leluhur Jawa Timur.

Gotong royong bukan hanya prinsip sosial, tetapi instrumen pembangunan daerah yang terbukti efektif dalam menjaga stabilitas, memperkuat solidaritas, dan mendorong efisiensi pembangunan—baik di bidang pendidikan, sosial, hingga pemerintahan.

> “Nilai gotong royong adalah modal sosial yang tidak boleh luntur. Kita harus rawat bersama. Di tengah individualisme yang makin menguat, justru gotong royong bisa menjadi pembeda sekaligus kekuatan kita,” imbuhnya.

Harapan Dinas Pendidikan: Jawa Timur Jadi Model Tata Kelola Pendidikan Berbasis Nilai

Di akhir pernyataannya, Aries Agung Paewai mengungkapkan harapannya agar Jawa Timur dapat menjadi model pembangunan daerah yang tidak hanya unggul dalam aspek teknokratis, tetapi juga mampu membangun tata kelola pendidikan dan pemerintahan yang berakar kuat pada budaya, etika, dan karakter daerah.

> “Kami ingin Jawa Timur terus menjadi mercusuar bagi Indonesia, bukan hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga dalam hal pendidikan, etika publik, dan pelestarian budaya. Semua ini dimulai dari dunia pendidikan yang bersih, kuat, dan kolaboratif,” tutupnya.

Membangun Masa Depan dengan Akar Sejarah dan Semangat Inovasi

Peringatan ke-80 tahun Bumi Majapahit bukan hanya seremoni, tetapi titik temu antara sejarah dan masa depan. Dengan menjadikan pendidikan sebagai pilar utama, serta gotong royong sebagai semangat pembangunan, Jawa Timur diharapkan terus tumbuh sebagai daerah yang inklusif, maju, dan memberi kontribusi nyata bagi Indonesia.

Dinas Pendidikan Jawa Timur menegaskan bahwa setiap langkah pendidikan hari ini akan menentukan bentuk peradaban esok hari. Karenanya, refleksi atas perjalanan panjang Jawa Timur adalah awal untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor, menyelaraskan nilai, dan memperkuat arah strategis menuju 100 tahun Jawa Timur yang lebih gemilang.

Selamat Hari Lahir ke-80 Bumi Majapahit.
Semoga Jawa Timur terus menjadi cahaya bagi bangsa dan teladan bagi daerah lainnya. (DN)

Leave a Reply