Jawa Timur Serius Kembangkan Pendidikan Digital, Gelar Bimtek untuk SMK se-Provinsi

Img 20250925 wa0002

Surabaya, 25 September 2025 — KORAN MERAH PUTIH Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus menunjukkan langkah nyata dalam mendukung kemajuan dunia pendidikan, khususnya dalam menghadapi era digital. Melalui Dinas Pendidikan, Pemprov Jatim menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk memaksimalkan pemanfaatan bantuan sarana digital di lingkungan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Bimtek ini merupakan bagian dari program nasional bertajuk Pemanfaatan Bantuan Pemerintah Sarana Digitalisasi Pembelajaran Jenjang SMK Tahun 2025, yang kini memasuki tahap kelima. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai 24 hingga 26 September 2025, dengan melibatkan perwakilan guru dan kepala sekolah dari berbagai SMK penerima bantuan.

Kegiatan yang berlangsung di Surabaya ini dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, serta mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Turut hadir pula Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Ir. Moch. Abduh, MS.Ed, Ph.D, yang memberikan pengarahan khusus mengenai pentingnya digitalisasi dalam dunia pendidikan, terutama bagi SMK yang selama ini menjadi ujung tombak pendidikan vokasi.

Dalam sambutannya, Aries menyampaikan bahwa digitalisasi pembelajaran saat ini bukan lagi sebuah tren atau pilihan, melainkan sudah menjadi kebutuhan dasar dalam proses belajar-mengajar.

> “Kegiatan ini menjadi bukti komitmen kami dalam menyukseskan transformasi pendidikan berbasis digital. Melalui bantuan sarana digital yang diberikan, kami ingin memastikan para guru dan tenaga kependidikan benar-benar siap memanfaatkannya dengan optimal, sehingga pembelajaran bisa lebih efektif, kreatif, dan menyenangkan bagi siswa,” ujar Aries.

Ia juga menekankan bahwa penerapan teknologi di sekolah harus sejalan dengan penguatan karakter, kreativitas, serta kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang dimiliki siswa. Hal ini sejalan dengan arah kebijakan nasional terkait implementasi pembelajaran berbasis Deep Learning.

Sementara itu, Ir. Moch. Abduh dalam arahannya menegaskan bahwa kehadiran teknologi bukan untuk menggantikan peran guru, melainkan menjadi alat bantu untuk memperkuat proses pembelajaran.

> “Teknologi adalah alat bantu, bukan pengganti guru. Yang penting adalah bagaimana kita menggunakan teknologi tersebut secara bijak dan sesuai prinsip pedagogi. Guru tetap memegang peran utama dalam membentuk karakter dan kompetensi siswa,” jelasnya.

Selama pelaksanaan Bimtek, para peserta mendapatkan pelatihan teknis dan praktis mengenai pengoperasian serta integrasi perangkat digital dalam kegiatan belajar-mengajar. Materi yang diberikan meliputi penggunaan platform digital, manajemen konten pembelajaran daring, hingga implementasi pendekatan Deep Learning yang berfokus pada pemahaman mendalam, kolaborasi, dan problem solving.

Melalui kegiatan ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap dapat mempercepat proses adopsi teknologi digital di dunia pendidikan, terutama di SMK. Dengan begitu, kualitas pendidikan di Jatim dapat terus meningkat dan mampu menjawab tantangan zaman, sekaligus menciptakan ekosistem pembelajaran yang inklusif, merata, dan berorientasi masa depan. (DN)

Leave a Reply