Tema “RAMAH”Hadir di MPLS 2025: Pendidikan yang Inklusif dan Adaptif

Img 20250720 Wa0009

Surabaya – Koran Merah Putih Tahun ajaran baru 2025 resmi dibuka dengan pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang diadakan pada hari Senin, 14 Juli 2025. Acara ini berlangsung di Lapangan SMA Hang Tuah 1 Surabaya dan dihadiri oleh sekitar 1.500 siswa dari Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Selain itu, lebih dari 360.000 siswa lainnya mengikuti kegiatan ini secara virtual melalui Zoom.

Apel pembukaan MPLS dipimpin oleh Kepala Inspektorat Provinsi Jawa Timur, Hendro Gunawan, yang juga membacakan sambutan dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, Aries Agung Paewai. Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa MPLS bukan sekadar seremoni, melainkan langkah awal dalam proses pembentukan karakter dan semangat belajar para siswa.

“Setiap siswa memiliki potensi besar yang harus diasah dengan tekad dan ketekunan, yang tercermin dalam filosofi Teken, Tekun, Tekan, semangat yang khas dari Jawa Timur,” tambahnya.

MPLS tahun ini mengusung tema “RAMAH,” yang merupakan singkatan dari Ramah, Edukatif, Inklusif, Partisipatif, dan Adaptif. Tema ini mencerminkan perubahan paradigma pendidikan yang tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga menciptakan lingkungan yang nyaman, inklusif, dan siap beradaptasi dengan perubahan zaman.

Kegiatan MPLS juga menjadi platform untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan, seperti persatuan, anti perundungan, serta kewaspadaan terhadap isu-isu seperti judi online dan pinjaman online. Aries Agung Paewai menambahkan bahwa pelaksanaan MPLS tahun ini mengikuti pedoman resmi dari Kementerian Pendidikan dan berlangsung selama lima hari, lebih panjang dari tahun sebelumnya, dengan tujuan agar siswa lebih memahami lingkungan sekolah dan kurikulum baru.

Kurikulum baru yang diterapkan bertujuan untuk mengarahkan siswa pada potensi dan minat mereka, dengan menawarkan jalur pembelajaran yang beragam, termasuk IPA, IPS, dan budaya lokal. Selain itu, ada juga Tes Potensi Akademik (TPA) untuk membantu pemetaan minat serta bakat siswa.

Perubahan signifikan dalam pelaksanaan MPLS tahun ini adalah pengawasan oleh guru dan wali kelas, alih-alih kakak kelas, guna mencegah perundungan dan menciptakan suasana belajar yang aman. Selain itu, MPLS kali ini juga mencatatkan prestasi dengan pemecahan rekor MURI untuk Senam Anak Indonesia Hebat, yang diikuti serentak oleh seluruh siswa di Jawa Timur, sebagai bentuk dukungan terhadap program Kementerian Pendidikan untuk membiasakan hidup sehat.

Dengan semangat dan antusiasme yang tinggi, pembukaan MPLS diharapkan menjadi titik awal yang positif bagi para siswa dalam menjalani tahun ajaran baru mereka. (DN)

Leave a Reply