Muhammadiyah Jateng & BNNP Jateng Teken MoU di Tabligh Akbar Unimus : Satukan Langkah Lawan Narkoba di Tahun Baru Islam

SEMARANG, 10 JULI 2025 — KORAN MERAH PUTIH Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menggelar Tabligh Akbar bertajuk “Menginspirasi Semangat Hijrah” dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah pada Kamis, 9 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi lebih istimewa karena diwarnai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah dalam rangka penguatan program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh mahasiswi Unimus, kemudian dilanjutkan sambutan Ketua PWM Jawa Tengah, Dr. KH. Tafsir, M.Ag. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terjalin antara Muhammadiyah dan BNN Jateng dalam rangka membangun ketahanan masyarakat terhadap bahaya narkoba.
“Mari perangi narkoba dengan seluruh struktur organisasi yang kita miliki. Mulai dari sekolah, kampus, rumah sakit, amal usaha Muhammadiyah hingga institusi pendidikan dan dakwah harus aktif melakukan pencegahan. Tidak ada yang tidak mungkin, selama kita kompak dan serius, insyaallah kita bisa,” tegas KH. Tafsir.
Sedangkan Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah, Brigjen Pol. Dr. H. Agus Rohmat, S.I.K., S.H., M.Hum., dalam sambutannya, mengungkapkan bahwa kerja sama dengan Muhammadiyah merupakan langkah strategis untuk menyelamatkan generasi dari bahaya narkoba.
“Hari ini kita tidak hanya hadir dalam seremoni, tetapi menyatakan sikap. Perang melawan narkoba bukan tugas satu lembaga, tapi tanggung jawab semua pihak—termasuk lembaga pendidikan, tokoh agama, dan masyarakat. Bersama Muhammadiyah dan Unimus, mari kita bangun benteng ketahanan dari keluarga hingga sekolah. Indonesia Bersih Narkoba bukan mimpi, tapi amanah generasi,” ujarnya dalam penutupan materi.
Brigjen Agus juga menyoroti fakta bahwa angka prevalensi pengguna narkoba di Jawa Tengah mencapai 1,30% atau setara 195.081 jiwa, dengan pelajar dan remaja sebagai kelompok paling rentan. Ia menegaskan bahwa upaya penegakan hukum harus dibarengi dengan pendekatan preventif dan edukatif, agar dapat menurunkan demand dari akar permasalahan.
Sebagai penutup, acara dilanjutkan dengan tausiah oleh Ustaz H. Das’ad Latif, S.Sos., S.Ag., M.Si., Ph.D. yang memberikan pesan mendalam mengenai makna hijrah. Ia mengingatkan bahwa hijrah tidak hanya berarti berpindah tempat, tetapi meninggalkan keburukan dan menuju kehidupan yang lebih baik.
“Narkotika sudah berada di titik mengkhawatirkan. Maka diperlukan sinergi semua unsur—orang tua, lingkungan, tokoh agama, dan masyarakat. Jangan hanya serahkan ke aparat. Kalau anak sudah terjerat narkoba, maka sembuh itu sulit. Mari kita lawan bersama,” seru Ustaz Das’ad.
Penandatanganan MoU antara PWM Jawa Tengah dan BNN Provinsi Jawa Tengah menegaskan keseriusan kedua belah pihak dalam mengintegrasikan program P4GN ke dalam lingkungan pendidikan dan sosial berbasis keislaman. Program kerja sama mencakup edukasi publik, pelatihan kader, tes deteksi dini narkoba, serta layanan rehabilitasi bagi penyalahguna narkotika.
Kegiatan ini menjadi momentum penting yang menegaskan bahwa melawan narkoba adalah bagian dari jihad sosial dan hijrah spiritual. Dengan sinergi antara BNN dan Muhammadiyah, Indonesia Bersinar bukan sekadar jargon, tetapi sebuah misi besar untuk menyelamatkan masa depan bangsa. (DN)