Seminar Limbah Medis di Ngawi Tegaskan Pentingnya IPAL dan Pengelolaan B3 bagi Tenaga Kesehatan
NGAWI – KORAN MERAH PUTIH Kamis, 18 Desember 2025 Komitmen untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang aman dan berwawasan lingkungan kembali ditegaskan melalui kegiatan seminar bertajuk “Penatalaksanaan Limbah B3 dan IPAL” yang digelar di Kantor Sekretariat IBI Ngawi. Kegiatan ini diprakarsai oleh Dr.dr. Andre Yulius, M.Pd., M.H., figur yang akrab dikenal masyarakat sebagai Dokter Idola Rakyat, dan diikuti oleh tenaga kesehatan, khususnya bidan, serta pihak-pihak yang memiliki keterkaitan langsung dengan pengelolaan limbah medis.

Seminar ini merupakan hasil kolaborasi dengan KSB IBI Ngawi yang diketuai oleh Sri Wahyuni, S.ST., Bd, didukung oleh Wiwin Fajar Suryani, S.Tr.Keb., Bd sebagai sekretaris dan Yayuk Sri Rahayu, S.ST., Bd sebagai bendahara. Sejak dimulainya kegiatan, suasana tampak hidup dan penuh partisipasi, menunjukkan besarnya perhatian para tenaga kesehatan terhadap isu pengelolaan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang kian menjadi tuntutan penting dalam praktik pelayanan kesehatan.
Dalam penyampaian materinya, Dr.dr. Andre Yulius menekankan bahwa limbah medis merupakan salah satu aspek krusial yang harus dikelola secara profesional. Ia menegaskan bahwa penerapan pengelolaan limbah B3 dan sistem IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) bukan sekadar untuk memenuhi syarat administrasi, tetapi merupakan wujud tanggung jawab etis tenaga kesehatan terhadap lingkungan dan masyarakat. Menurutnya, kelalaian dalam pengelolaan limbah medis dapat berdampak luas, mulai dari ancaman kesehatan hingga pencemaran lingkungan sekitar fasilitas pelayanan kesehatan.
Kegiatan seminar ini juga dirancang lebih komunikatif dengan menghadirkan sesi tanya jawab interaktif. Melalui sesi tersebut, para peserta secara aktif menyampaikan berbagai tantangan yang dihadapi di lapangan, seperti proses pemilahan limbah, tata cara penyimpanan sementara limbah B3, hingga sistem pengolahan akhir yang sesuai dengan baku mutu lingkungan. Diskusi ini memberikan ruang berbagi pengalaman sekaligus solusi praktis yang dapat langsung diterapkan dalam kegiatan pelayanan sehari-hari.
Sebagai langkah konkret dalam meningkatkan kepatuhan regulasi, panitia turut membagikan MOU B3 dan Sertifikat B3 yang diterbitkan oleh PT. Sagraha Satya Sawahita. Dokumen ini diharapkan mampu menjadi payung hukum sekaligus panduan teknis bagi fasilitas kesehatan, khususnya praktik mandiri bidan, agar dapat menjalankan pengelolaan limbah medis secara tertib dan sesuai peraturan yang berlaku.
Pada kesempatan yang sama, peserta juga diperkenalkan dengan berbagai keunggulan sistem IPAL yang ditawarkan sebagai solusi pengolahan limbah cair medis. Sistem ini dirancang dengan daya tahan tangki hingga 10 tahun, mampu beroperasi 24 jam nonstop, serta memiliki desain fleksibel yang dapat disesuaikan dengan kondisi dan keterbatasan lokasi. Selain itu, IPAL ini memiliki keunggulan dalam hal kemudahan perawatan dan pengoperasian, konsumsi listrik yang efisien hanya 400 watt, serta dilengkapi automatic system yang mendukung kinerja optimal.
Keunggulan IPAL tersebut semakin lengkap dengan komponen yang menyeluruh, mulai dari pipanisasi, instrumen, tabung, sistem filtrasi, bak kontrol, kolam indikator, sistem kelistrikan, bowl bakteri, hingga kolam uji baku air. Paket IPAL juga telah mencakup buku panduan, sertifikat, pelatihan, uji laboratorium beserta sertifikat kelulusan uji baku air, serta pemasangan hingga siap digunakan (terima beres). Dari sisi estetika, desain IPAL dibuat menarik dan selaras dengan lingkungan fasilitas kesehatan.
Dengan biaya yang relatif terjangkau, legalitas resmi, serta sistem yang lengkap dan modern, keberadaan IPAL ini dipandang sebagai solusi nyata dalam mendukung fasilitas kesehatan memenuhi standar pengelolaan lingkungan hidup. Hal ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah yang mendorong pelayanan kesehatan berkelanjutan, aman, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Sebagai informasi tambahan, panitia menyampaikan bahwa keperluan administrasi kegiatan didukung melalui rekening atas nama Andre Yulius, yakni BCA Nomor 6155353388, Mandiri Nomor 141-00-1727986-0, dan BRI Nomor 3165-01-022763-53-0.
Melalui penyelenggaraan seminar ini, Dr.dr. Andre Yulius bersama KSB IBI Ngawi berharap kesadaran tenaga kesehatan terhadap pentingnya pengelolaan limbah B3 dan penerapan IPAL semakin meningkat. Dengan demikian, pelayanan kesehatan yang aman, profesional, dan ramah lingkungan dapat terus diwujudkan secara berkelanjutan di Kabupaten Ngawi dan daerah sekitarnya.(DN)

