Memperingati Hari Anti Korupsi, LIRA-GEBRAK-GTTI-GMBI dan Berbagai Media Gelar Aksi Besar di Mojokerto Serahkan Tuntutan dan Desak Pemerintah Perkuat Penegakan Hukum.
Mojokerto — KMP || Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia di Mojokerto berlangsung berbeda pada tahun ini. Empat organisasi masyarakat, yakni LIRA, GEBRAK, GTTI, dan GMBI, menggelar aksi demonstrasi dan pawai damai berskala besar pada Selasa (9/12/2025).

Aksi ini dimulai dari By Pass Mojokerto dan dilanjutkan menuju tiga titik utama: Kejaksaan Negeri Mojokerto, Kantor DPRD Kabupaten Mojokerto, dan Kantor Bupati Mojokerto, sebelum ditutup dengan mimbar bebas di bawah Skywalk Alun-Alun Wiraradja.

Sekitar 250 massa tampak memenuhi jalur pawai sembari membawa spanduk bertuliskan pesan moral antikorupsi seperti
“Gratifikasi Bukan Rejeki, Suap Bukan Berkah, Sogokan Bukan Rahmat.” Massa juga menyuarakan kritik keras terhadap kinerja pejabat publik dan penanganan kasus korupsi yang dinilai lamban.
GEBRAK: Ini Bukan Aksi Seremonial, Ini Komitmen Jangka Panjang
Koordinator aksi GEBRAK, Drs. Kartiwi, menegaskan bahwa gerakan antikorupsi harus dijalankan secara konsisten, bukan hanya momentum tahunan. Menurutnya, korupsi di daerah masih menjadi persoalan serius yang berdampak langsung pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
“Gerakan ini bukan seremoni. Kami akan terus mengawal transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola pemerintahan di Mojokerto. Kami ingin pemerintah benar-benar berpihak kepada rakyat, bukan kepada praktik-praktik koruptif,” tegasnya.
LIRA Desak Gus Barra Beri Teladan
Di depan Kantor Bupati Mojokerto, perwakilan LIRA menyampaikan tuntutan tegas agar seluruh lini pemerintah daerah memperkuat pengawasan dan penindakan terhadap korupsi.
“Kami berharap Bupati Gus Barra tampil sebagai teladan dalam pemberantasan korupsi. Masyarakat sudah sangat menderita akibat praktik korupsi di birokrasi. Pemerintah dan masyarakat harus bergandeng tangan membersihkan tata kelola pemerintahan,” ujar perwakilan LIRA tersebut.
Pemkab Terima Tuntutan dan Berjanji Sampaikan ke Bupati
Perwakilan Pemerintah Kabupaten Mojokerto menerima langsung surat tuntutan yang diajukan oleh gabungan ormas tersebut. Pemerintah menyampaikan apresiasi atas kepedulian masyarakat dan memastikan tuntutan itu akan diteruskan kepada Bupati Mojokerto, Gus Barra.
“Kami akan menyampaikan seluruh aspirasi ini kepada Bupati untuk ditindaklanjuti sesuai prosedur dan kewenangan. Pemerintah sangat terbuka dan mendukung upaya memperkuat integritas,” ujar perwakilan Pemkab.
Aksi kemudian ditutup dengan mimbar bebas yang diikuti para pimpinan LSM dan ormas. Mereka menyampaikan kritik terhadap kinerja aparat penegak hukum (APH), terutama terkait penanganan kasus yang dinilai lamban.
Acara juga dimeriahkan dengan hiburan karaoke dan kesenian Mojopahit Bantengan Sunan Gunung Jati pimpinan Urip Widodo, menjadikan rangkaian aksi berlangsung meriah namun tetap tegas dalam pesan yang disampaikan.
Jurnalis James/JJ

