SEBF 2025 Dorong Terobosan Nasional untuk Percepatan Layanan Bank Mata Indonesia
Surabaya, 20 November 2025 —Koran Merah Putih Upaya memperkuat layanan bank mata dan mengurangi angka kebutaan kornea di Indonesia mendapat dorongan baru melalui penyelenggaraan Surabaya Eye Bank Forum 2025 (SEBF 2025). Forum nasional yang diprakarsai oleh Perhimpunan Perawatan Penderita Penyakit Mata Undaan (P4MU) bersama Cornea Donation Center RS Mata Undaan (CDC RSMU) ini berlangsung di Hotel Vasa Surabaya pada Sabtu, 22 November 2025, dan sukses mempertemukan ratusan pemangku kepentingan dari berbagai wilayah Indonesia.
Dengan tema “Kolaborasi Multisektor Demi Masa Depan Bank Mata di Indonesia,” SEBF 2025 menjadi ajang strategis yang memfasilitasi kolaborasi pemerintah, tenaga medis, lembaga profesi, komunitas kesehatan, hingga bank mata dari berbagai daerah. Tujuannya jelas: menyatukan langkah nasional dalam meningkatkan akses layanan bank mata serta memperluas ketersediaan jaringan donor kornea yang hingga kini masih jauh dari kebutuhan.
Pemerintah Tegaskan Keseriusan dalam Penanggulangan Kebutaan Kornea
SEBF 2025 turut dihadiri tokoh-tokoh penting pemerintah, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Menteri Kesehatan RI, serta Deputi II Kemenko PMK. Dalam sambutannya, P4MU menyoroti ketimpangan akses jaringan donor kornea di Indonesia dan perlunya peningkatan kesadaran publik agar partisipasi donor dapat meningkat.
Dalam keynote lecture, Pratikno, Menko PMK, menyampaikan bahwa kebutaan kornea tidak hanya menjadi persoalan medis semata, tetapi juga berdampak signifikan terhadap produktivitas masyarakat dan beban sosial ekonomi keluarga. Ia menekankan pentingnya sinergi lintas lembaga agar layanan bank mata dapat berkembang secara menyeluruh.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Ir. Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa pemerintah telah menyusun arah kebijakan penguatan bank mata nasional, termasuk peningkatan kapasitas jejaring rumah sakit serta standardisasi sistem pemulihan jaringan donor di seluruh daerah.
Sesi Ilmiah Hadirkan Inovasi dan Praktik Terbaik Bank Mata Tanah Air
Rangkaian sesi ilmiah dalam SEBF 2025 menghadirkan ahli-ahli dari berbagai institusi, mulai dari Bank Mata Indonesia, Cornea Donation Center RSMU, Bank Mata RSCM, Bank Mata RS Sardjito, PERDAMI, Lions Eye Bank, hingga Bank Mata Bali. Setiap narasumber memaparkan beragam capaian sekaligus tantangan yang dihadapi masing-masing unit dalam menyediakan jaringan donor berkualitas.
Sesi ini juga mengulas inovasi terkini, seperti pendekatan budaya yang lebih efektif untuk mengedukasi masyarakat tentang donasi kornea, peluang kolaborasi internasional, serta peningkatan kompetensi rumah sakit melalui Hospital Cornea Recovery Program (HCRP)—program yang dinilai menjadi penggerak utama pemulihan jaringan donor secara cepat dan terstandarisasi.
Sejarah Baru Terbentuknya Asosiasi Bank Mata Indonesia
Momen bersejarah tercipta melalui penyelenggaraan Pleno Pembentukan Asosiasi Bank Mata Indonesia, yang dihadiri seluruh perwakilan bank mata nasional. Pleno ini dipimpin oleh Prof. dr. Tjahjono D. Gondhowiardjo, Sp.M(K), Ph.D, dan dibuka oleh Prof. Dr. dr. H. Sukadiono, M.M.
Penandatanganan prasasti pembentukan asosiasi menjadi langkah monumental dalam memperkuat konsolidasi nasional. Asosiasi ini diharapkan menjadi pendorong utama standardisasi layanan, peningkatan kualitas, dan arah kebijakan pengembangan bank mata Indonesia dalam jangka panjang.
P4MU Perkuat Komitmen Lebih dari Satu Abad dalam Pelayanan Kesehatan Mata
Sebagai organisasi yang berdiri sejak 1915, P4MU telah menjadi pelopor pelayanan kesehatan mata di Indonesia. Didirikannya RS Mata Undaan pada 1933 dan kemudian pembentukan Cornea Donation Center RSMU pada 2020 menandai peran besar P4MU dalam memperluas ketersediaan jaringan donor, khususnya di kawasan Indonesia Timur.
Melalui SEBF 2025, P4MU menegaskan komitmennya untuk terus memberantas kebutaan akibat kerusakan kornea. Forum ini memperkuat langkah bersama untuk mewujudkan masa depan layanan bank mata Indonesia yang lebih inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.(DN)

