Ditreskrimsus Polda Jatim Berkomitmen Kawal Transparansi Bantuan Kemanusiaan Pada Apel Tanggap Darurat Bencana

Oplus 131072

Surabaya, 5 November 2025 –Koran Merah Putih Dalam upaya memperkuat kesiapsiagaan menghadapi meningkatnya potensi bencana alam di wilayah Jawa Timur, Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) melaksanakan Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana di Lapangan Apel Mapolda Jatim, Rabu (5/11).
Kegiatan strategis ini menjadi simbol nyata dari komitmen sinergitas nasional antara TNI, Polri, Pemerintah Daerah, BPBD, Basarnas, dan berbagai instansi terkait lainnya, dalam mewujudkan sistem penanggulangan bencana yang terpadu, responsif, dan berorientasi pada keselamatan masyarakat.

Apel dipimpin langsung oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Nanang Avianto, dan dihadiri oleh jajaran pimpinan utama Polda Jatim, termasuk Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Jatim, Kombes Pol. Roy H. M. Sihombing, S.I.K., serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur.
Kehadiran berbagai elemen penting ini menunjukkan kuatnya kolaborasi lintas lembaga sebagai wujud kesiapan bersama menghadapi potensi bencana, baik yang bersifat alam, seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan letusan gunung berapi, maupun non-alam, seperti kebakaran hutan dan krisis lingkungan.

Apel ini bertujuan untuk memastikan kesiapan personel, sarana, dan prasarana agar dapat dikerahkan secara cepat dan tepat dalam situasi darurat. Pemeriksaan pasukan dan pengecekan peralatan meliputi kendaraan taktis, peralatan evakuasi, logistik bencana, hingga sistem komunikasi darurat. Semua elemen diperiksa secara detail guna memastikan respon tanggap bencana dapat dilakukan secara efisien, terukur, dan terkoordinasi.

> “Kegiatan ini merupakan bagian dari tanggung jawab moral dan profesional seluruh aparat negara dalam menjaga keselamatan masyarakat. Sinergi antara TNI, Polri, pemerintah daerah, dan instansi lainnya merupakan modal utama untuk mewujudkan sistem penanganan bencana yang efektif, cepat, dan humanis,” ujar Kombes Pol. Roy H. M. Sihombing di sela kegiatan.

Dalam arahannya, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Nanang Avianto menegaskan bahwa Jawa Timur adalah salah satu wilayah dengan tingkat kerawanan bencana tertinggi di Indonesia. Dengan kondisi geografis yang luas dan beragam—mulai dari gunung berapi aktif hingga daerah pesisir—diperlukan koordinasi lintas sektor yang kuat serta kesiapan operasional yang berkesinambungan.

> “Bencana tidak dapat diprediksi. Karena itu, kesiapsiagaan adalah kunci utama. Setiap elemen harus mampu bergerak cepat, terpadu, dan profesional, mengedepankan keselamatan masyarakat sebagai prioritas tertinggi,” tegas Kapolda dalam amanatnya.

Kegiatan ini juga menjadi momentum penting dalam menyatukan arah kebijakan dan strategi antarinstansi dalam menghadapi bencana. Polda Jatim berkomitmen menjadikan apel ini sebagai wadah penguatan koordinasi nasional, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan kegiatan penanggulangan bencana.
Dengan demikian, penanganan bencana dapat dilakukan secara terpadu, transparan, dan akuntabel—selaras dengan prinsip good governance dan semangat reformasi birokrasi.

Lebih lanjut, Kombes Pol. Roy H. M. Sihombing menegaskan bahwa Ditreskrimsus Polda Jatim juga memiliki peran strategis dalam melakukan pendampingan hukum dan pengawasan distribusi bantuan, guna memastikan setiap langkah penanganan bencana dilaksanakan dengan penuh integritas dan tanggung jawab.

> “Kami menjamin bahwa setiap proses bantuan dan kegiatan kemanusiaan dilakukan secara transparan dan akuntabel. Penegakan hukum akan berjalan beriringan dengan misi kemanusiaan, agar masyarakat memperoleh jaminan pelayanan terbaik dari negara,” ujar Kombes Roy.

Apel ini sekaligus merupakan implementasi nyata dari konsep “Polri Presisi” (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan) yang terus digelorakan oleh institusi kepolisian. Pendekatan ini menitikberatkan pada kemampuan prediksi dini terhadap potensi bencana, peningkatan tanggung jawab antarinstansi, serta keterbukaan informasi publik sebagai bentuk pelayanan prima kepada masyarakat.

Selain aspek teknis, kegiatan ini juga menjadi sarana membangun budaya kesiapsiagaan di masyarakat. Polda Jatim mendorong agar setiap warga dapat berperan aktif dalam upaya mitigasi bencana melalui peningkatan kesadaran, pelatihan tanggap darurat, dan koordinasi dengan aparat lokal.
Kesiapsiagaan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi merupakan tanggung jawab kolektif seluruh elemen bangsa.

Melalui Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana ini, seluruh peserta menegaskan komitmen untuk menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi yang tangguh, siaga, dan adaptif terhadap risiko bencana serta perubahan iklim.
Semangat soliditas, kedisiplinan, dan profesionalitas yang ditunjukkan dalam kegiatan ini menjadi cerminan dari kepedulian negara terhadap keselamatan warganya dan simbol kuatnya kolaborasi nasional dalam menjaga keberlanjutan dan ketahanan daerah.

Dengan langkah konkret ini, Polda Jawa Timur menegaskan perannya tidak hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam perlindungan kemanusiaan, mengukuhkan Jawa Timur sebagai contoh nyata provinsi tangguh bencana dan berdaya tahan tinggi di Indonesia.(DN)

Leave a Reply