Pemkot Surabaya Jadikan Ajang Olahraga Pelajar sebagai Motor Penggerak Ekonomi UMKM Lokal
Surabaya, 3 November 2025 — Koran Merah Putih Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus menunjukkan komitmennya dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan melalui inovasi kebijakan yang melibatkan berbagai sektor. Salah satu langkah strategis yang kembali mendapat apresiasi publik adalah kolaborasi antara Pemkot Surabaya dan DBL Indonesia dalam ajang Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java Series, yang tidak hanya menonjolkan prestasi olahraga pelajar, tetapi juga memberikan ruang luas bagi pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.

Kompetisi basket pelajar terbesar di Indonesia yang berlangsung di DBL Arena Surabaya ini resmi berakhir pada Minggu, 2 November 2025. Di balik kemeriahan pertandingan final dan keberhasilan SMA St. Louis 1 Surabaya meraih gelar juara, terdapat dampak sosial-ekonomi yang signifikan bagi masyarakat, terutama bagi pelaku UMKM binaan Pemkot Surabaya.
Tiga Tahun Kolaborasi Konsisten Wujudkan Sinergi Pembangunan Ekonomi dan Olahraga
Kolaborasi antara Pemkot Surabaya dan DBL Indonesia bukanlah hal yang baru. Sejak tiga tahun terakhir, sinergi ini telah menjadi model kemitraan antara pemerintah daerah dan sektor swasta dalam memadukan kegiatan olahraga dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Program ini merupakan gagasan langsung dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, yang konsisten menekankan pentingnya menghadirkan UMKM binaan dalam setiap kegiatan besar yang melibatkan publik, baik di bidang olahraga, seni, maupun kegiatan komunitas. “Pemerintah harus hadir bukan hanya sebagai penyelenggara, tetapi sebagai fasilitator agar kegiatan masyarakat juga memberikan manfaat ekonomi bagi warga,” ujar Eri dalam beberapa kesempatan.
Dari sisi pelaksanaan, program ini menunjukkan perkembangan positif setiap tahunnya. Pada tahun 2023, hanya terdapat tiga stan UMKM yang berpartisipasi di DBL Arena. Jumlah tersebut meningkat menjadi empat pada tahun 2024, dan kini, di tahun 2025, telah berkembang menjadi enam stan yang diisi oleh pelaku UMKM terpilih hasil kurasi dari Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya.
Dampak Ekonomi Nyata: UMKM Lokal Catat Kenaikan Omzet Hingga Rp7,9 Juta per Hari
Partisipasi UMKM dalam ajang DBL tidak hanya memberikan peluang promosi, tetapi juga terbukti meningkatkan omzet penjualan. Salah satu pelaku UMKM binaan yang ikut serta adalah Bakso Bakar Menyala.
Pemiliknya, Hilma Rahmannisa Muwaffaqah, menyampaikan bahwa partisipasinya selama ajang berlangsung — dari 17 Oktober hingga 2 November 2025 — memberikan hasil di luar ekspektasi. “Selama event DBL, kami bisa mencatat omzet rata-rata Rp7 juta per hari, bahkan mencapai Rp7,95 juta pada hari final. Selain peningkatan penjualan, kami juga belajar banyak tentang cara berinteraksi dengan segmen anak muda dan memperkuat citra merek,” ungkap Hilma.
Peningkatan omzet yang signifikan ini menjadi bukti bahwa kegiatan olahraga dapat menjadi wadah penggerak ekonomi nyata bagi pelaku usaha kecil. Selain memberikan keuntungan finansial, event ini juga menjadi sarana pembelajaran praktis bagi UMKM dalam hal strategi pemasaran, pelayanan pelanggan, hingga pengembangan produk yang sesuai dengan selera generasi muda.
Multiplier Effect: Event Olahraga Jadi Sumber Perputaran Ekonomi Baru
Dampak ekonomi dari kegiatan DBL tidak hanya dirasakan oleh peserta UMKM binaan, tetapi juga oleh masyarakat sekitar kawasan Graha Pena, tempat DBL Arena berada. Ribuan penonton yang hadir setiap harinya turut menggairahkan aktivitas ekonomi di sekitar area pertandingan. Pedagang kaki lima, warung makan, hingga tenant lokal mengalami peningkatan penjualan selama periode kompetisi berlangsung.
Hal ini menunjukkan bahwa event olahraga berskala besar seperti DBL memiliki multiplier effect yang luas bagi ekonomi kota. Ajang ini tidak sekadar menjadi ruang kompetisi bagi pelajar, melainkan juga katalisator bagi perputaran ekonomi lokal yang berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.
Olahraga Sebagai Instrumen Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa pemerintah daerah harus mampu melihat olahraga bukan hanya dari sisi prestasi, tetapi juga sebagai instrumen pembangunan ekonomi dan sosial. “Setiap kegiatan publik di Surabaya harus memberikan manfaat berlapis. Olahraga bisa menjadi wadah pembentukan karakter generasi muda sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi warga,” ujar Eri.
Ia menambahkan bahwa Pemkot Surabaya akan terus memperkuat kolaborasi dengan pihak swasta, termasuk DBL Indonesia, untuk memperluas dampak positif yang dihasilkan dari event olahraga. Bentuk dukungan tidak hanya berupa fasilitasi tempat, tetapi juga pemberdayaan pelaku UMKM melalui pelatihan, pendampingan, serta penyediaan akses pasar yang lebih luas.
Surabaya Jadi Model Kota Kolaboratif dan Inklusif
Dengan keberhasilan program ini, Surabaya kembali menunjukkan dirinya sebagai kota yang adaptif dan berorientasi pada kolaborasi lintas sektor. Sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat menjadi pondasi penting bagi pembangunan kota yang inklusif dan berkelanjutan.
Ke depan, Pemkot Surabaya berkomitmen menjadikan setiap kegiatan publik — baik di bidang olahraga, seni, maupun budaya — sebagai sarana pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pendekatan ini diharapkan mampu memperkuat ekosistem UMKM dan menjadikan Surabaya sebagai contoh nyata kota yang menempatkan kesejahteraan rakyat sebagai prioritas utama pembangunan. (DN)

