Kolaborasi Strategis TNI dan Bea Cukai Jatim Perkuat Barisan Penegakan Hukum di Wilayah Perbatasan Ekonomi

Inshot 20251021 171956741

Sidoarjo, 21 Oktober 2025 —Koran Merah Putih Penegakan hukum terhadap kejahatan ekonomi terus menjadi fokus perhatian pemerintah pusat dan daerah. Dalam rangka memperkuat barisan dan membangun sinergi lintas sektor, Kepala Staf Komando Garnisun Tetap (Kogartap) III/Surabaya, Kolonel Marinir Danuri, S.M., M.Han., melaksanakan kunjungan kerja ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Timur I, pada Selasa, 21 Oktober 2025.

Kunjungan resmi tersebut mendapat sambutan langsung dari Kepala Kanwil Bea Cukai Jawa Timur I, Untung Basuki, bersama jajaran pejabat struktural. Momentum ini menjadi ruang strategis untuk memperkuat sinergi dan komunikasi antara TNI dan Bea Cukai, dalam menghadapi ancaman peredaran barang-barang ilegal, terutama rokok tanpa pita cukai, yang masih merugikan negara dari sisi penerimaan serta mengganggu stabilitas ekonomi di tingkat regional.

Dalam pertemuan tersebut, Kolonel Danuri menekankan bahwa fenomena perdagangan ilegal, khususnya penyelundupan barang terlarang, telah bertransformasi menjadi kejahatan terorganisir lintas wilayah yang memerlukan respons taktis dan strategis antarinstansi. “Sinergi bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan mendesak. Penegakan hukum harus dijalankan dengan pendekatan komprehensif, di mana TNI dan Bea Cukai dapat saling melengkapi dari sisi pengawasan, kekuatan personel, dan intelijen,” tegasnya.

Lebih dari sekadar diskusi, pertemuan ini menghasilkan kesepakatan konkret: penguatan intensitas operasi gabungan di titik-titik rawan pelanggaran hukum, pembentukan forum koordinasi terpadu, serta optimalisasi pertukaran informasi intelijen. Kolaborasi ini juga mencakup pemanfaatan teknologi pengawasan, seperti pemetaan jalur distribusi ilegal dan pelacakan digital terhadap jaringan pelaku.

Kepala Kanwil Bea Cukai Jatim I, Untung Basuki, menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan TNI, khususnya Kogartap III/Surabaya. Ia menilai, keterlibatan TNI akan memperbesar daya jangkau pengawasan dan meningkatkan efek pencegahan di lapangan. “Bea Cukai tidak bisa berjalan sendiri. Dukungan Kogartap III membuka ruang operasi yang lebih efektif dan mempercepat proses penindakan. Ini bukti bahwa negara hadir dalam menjaga kedaulatan ekonominya,” ujar Basuki.

Keduanya juga sepakat bahwa penindakan bukanlah satu-satunya jalan. Edukasi masyarakat akan bahaya barang ilegal terhadap kesehatan, perekonomian, dan keberlangsungan usaha legal juga menjadi titik tekan kolaborasi. Program sosialisasi terpadu akan digelar di kawasan industri, perbatasan, serta sentra distribusi yang selama ini kerap menjadi jalur peredaran rokok ilegal.

Langkah strategis ini juga sejalan dengan arahan Presiden RI dan Menteri Keuangan dalam upaya menjaga target penerimaan negara dari sektor cukai serta menekan angka kerugian negara akibat perdagangan ilegal.

Kolonel Danuri dan Untung Basuki menutup pertemuan dengan menegaskan bahwa kemitraan strategis ini diharapkan dapat menjadi model nasional—yakni kolaborasi yang menempatkan seluruh kekuatan negara dalam satu barisan dalam menghadapi kejahatan lintas sektor.

> “Ini bukan hanya tentang TNI dan Bea Cukai. Ini tentang bagaimana negara menunjukkan keseriusannya dalam menjaga integritas ekonominya. Kami siap berada di garis depan,” tegas Kolonel Danuri.

Kunjungan kerja ini menjadi tonggak penting dalam membangun tata kelola penegakan hukum yang integratif, kolaboratif, dan adaptif terhadap tantangan zaman. Sinergi antara Kogartap III/Surabaya dan Bea Cukai Jatim I merupakan contoh nyata dari pelaksanaan prinsip whole of government approach—di mana seluruh elemen negara bergerak bersama dalam menghadirkan keadilan, ketertiban, dan perlindungan bagi rakyat dan perekonomian nasional.(DN)

Leave a Reply