Sinergi Humanis Polri untuk Disabilitas: Aiptu Agus Hariyanto Dorong Kemandirian Tunarungu di Tanjung Bumi

Img 20251013 wa0035

Bangkalan, Rabu, 15 Oktober 2025 — KORAN MERAH PUTIH Komitmen membangun masyarakat yang inklusif dan berkeadilan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif seluruh unsur, termasuk institusi kepolisian. Hal ini tercermin dari inisiatif mulia yang dilakukan oleh Aiptu Agus Hariyanto, seorang anggota Polsek Tanjung Bumi, jajaran Polres Bangkalan, yang menginisiasi program pemberdayaan bagi penyandang disabilitas, khususnya kelompok tunarungu.

Melihat minimnya akses dan ruang partisipasi bagi kelompok disabilitas, Aiptu Agus tergerak untuk tidak hanya menunjukkan empati, tetapi juga berbuat nyata. Ia secara mandiri mempelajari bahasa isyarat sebagai upaya membangun komunikasi yang inklusif dan bermartabat. Pendekatan ini terbukti mampu menciptakan hubungan sosial yang lebih dekat dan membangun kepercayaan dengan komunitas tunarungu yang selama ini jarang tersentuh secara langsung oleh institusi formal.

> “Komunikasi yang baik menjadi pintu masuk untuk membangun kepercayaan. Bahasa isyarat bukan sekadar alat komunikasi, tapi juga jembatan hati antara kami dan saudara-saudara tunarungu,” ujar Aiptu Agus di sela-sela kegiatan pelatihan.

Tidak berhenti pada komunikasi, Aiptu Agus juga menggagas berbagai program pelatihan keterampilan yang dirancang untuk mendukung kemandirian ekonomi kelompok tunarungu. Beberapa pelatihan yang diberikan antara lain rias wajah, potong rambut, dan pengelasan dasar. Seluruh program ini diarahkan agar para peserta memiliki keterampilan praktis yang dapat dimanfaatkan untuk memperoleh pekerjaan atau bahkan membuka usaha mandiri.

Langkah tersebut mendapat dukungan penuh dari Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, S.H., S.I.K., M.I.K., yang disampaikan melalui Kasi Humas Polres Bangkalan, IPDA Agung Intama. Pihak Polres menilai bahwa kegiatan yang dilakukan Aiptu Agus merupakan implementasi dari nilai-nilai kemanusiaan dalam tubuh Polri, sekaligus wujud nyata transformasi Polri sebagai mitra masyarakat.

> “Kegiatan ini mencerminkan nilai kemanusiaan dalam tubuh Polri. Kami mendukung penuh inisiatif ini dan berharap bisa menjadi motivasi bagi komunitas tunarungu agar lebih semangat, percaya diri, dan mampu mandiri secara ekonomi,” ujar IPDA Agung.

Lebih jauh, IPDA Agung menjelaskan bahwa kegiatan seperti ini adalah bentuk konkret dari Polri Presisi, yang bukan hanya hadir sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial. Pendekatan yang dilakukan secara humanis ini diharapkan mampu menjangkau kelompok rentan yang selama ini belum mendapat perhatian optimal.

Kegiatan pelatihan tersebut telah memberikan harapan baru bagi para penyandang disabilitas di Tanjung Bumi. Mereka merasa dihargai, diberikan ruang aktualisasi, serta memiliki kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan diri. Dalam jangka panjang, program ini tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga membangun kesadaran kolektif masyarakat bahwa setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam kehidupan sosial maupun ekonomi.

Langkah yang dilakukan oleh Aiptu Agus Hariyanto pun dinilai dapat menjadi model inspiratif bagi seluruh anggota Polri di berbagai wilayah Indonesia. Inisiatif ini menunjukkan bahwa tugas kepolisian sejatinya bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga menciptakan keadilan sosial melalui pelayanan yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok rentan dan disabilitas.

Dengan adanya perhatian, pelatihan, dan pendampingan berkelanjutan, para tunarungu di Tanjung Bumi kini tidak lagi menjadi objek bantuan, melainkan telah menjadi subjek pembangunan—yang berdiri tegak, percaya diri, dan siap menatap masa depan dengan penuh optimisme. (DN)

Leave a Reply