BNNP Jateng dan Lapas Perempuan Kelas IIA Semarang Sepakat Perkuat Sinergi Wujudkan Lapas Bersinar

Img 20250903 Wa0012

Semarang, 3 September 2025 – Koran Merah Putih Upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan serta peredaran gelap narkotika (P4GN) tidak bisa dilakukan secara parsial. Lingkungan pemasyarakatan kerap menjadi salah satu titik rawan peredaran narkoba, mengingat sebagian besar warga binaan pemasyarakatan (WBP) terjerat kasus narkotika. Untuk itu, pengawasan ketat dan sinergi antarinstansi mutlak diperlukan.

Sebagai wujud komitmen tersebut, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Semarang melakukan kunjungan audiensi ke Kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Tengah (BNNP Jateng). Pertemuan ini bertujuan memperkuat kerja sama strategis, baik dalam pengawasan, rehabilitasi, maupun pembinaan bagi WBP.

Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah, Dr. H. Agus Rohmat, S.I.K., S.H., M.Hum., menegaskan bahwa BNN tidak bisa bekerja sendiri. “Kami sangat mengapresiasi langkah Lapas Perempuan Kelas IIA Semarang untuk memperkuat sinergi. Pengawasan di lapas harus terus dijaga dan ditingkatkan, karena masih banyak WBP yang berhubungan dengan kasus narkotika. Jangan sampai ada celah penyelundupan barang haram ini masuk ke dalam. Selain itu, proses rehabilitasi juga harus berjalan beriringan agar pembinaan bagi WBP lebih efektif,” ujarnya.

Ia menambahkan, BNNP Jateng siap membuka ruang kolaborasi dengan berbagai program, mulai dari dukungan teknis pemeriksaan, pelatihan peningkatan kapasitas petugas, hingga sinergi dalam penyuluhan. “Kami siap bersinergi dan berkolaborasi. Mari bersama-sama menjaga lingkungan pemasyarakatan tetap kondusif dan bersih dari narkoba,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Semarang yang baru dilantik, Ade Agustina, A.Md.IP., SH., M.H. menyampaikan bahwa kunjungan ini sekaligus menjadi ajang perkenalan dan permohonan dukungan dari jajaran BNNP Jateng. “Kami datang untuk kulo nuwun sekaligus menguatkan kerja sama. Kami ingin Lapas Perempuan Semarang tetap menjadi Lapas Bersinar (Bersih dari Narkoba). Untuk itu, kami mohon dukungan penuh dari BNN, baik dalam pengawasan, deteksi dini, maupun program pembinaan dan rehabilitasi bagi WBP. Kami yakin, dengan dukungan dan sinergi, lapas bisa menjadi tempat pembinaan yang benar-benar memberi manfaat bagi masa depan warga binaan,” ungkapnya.

Audiensi ini juga membahas pengembangan program bersama, di antaranya peningkatan kapasitas sumber daya manusia petugas lapas, penguatan mekanisme deteksi dini narkoba melalui tes rutin, hingga kolaborasi dalam program pemberdayaan dan keterampilan bagi WBP agar siap kembali ke masyarakat dengan bekal positif.

Kunjungan audiensi ini meneguhkan kembali komitmen BNNP Jawa Tengah dan Lapas Perempuan Kelas IIA Semarang untuk tidak memberi ruang bagi peredaran narkoba di dalam lapas. Sinergi, kolaborasi, serta penguatan peran masing-masing pihak menjadi kunci dalam mewujudkan lingkungan pemasyarakatan yang bersih, aman, dan mendukung pemulihan WBP.

“Mari kita wujudkan lapas yang tidak hanya bersih dari narkoba, tetapi juga menjadi pusat pembinaan dan rehabilitasi yang bermakna. Kolaborasi adalah kunci, dan kami percaya bersama-sama kita bisa menjadikan Lapas Perempuan Semarang sebagai role model lapas bersih narkoba di Jawa Tengah,” tutup Kepala BNNP Jateng. (DN)

Leave a Reply