Empat Hari Menembus Longsor: Saat Kemanusiaan Lebih Kuat dari Medan Berat

Img 20250523 Wa0007

Trenggalek – Koran Merah Putih Haru dan duka menyelimuti upaya tanpa kenal lelah yang dilakukan tim gabungan TNI-Polri, Basarnas, BPBD Kabupaten Trenggalek, relawan, dan Basarnas Jawa Timur. Memasuki hari keempat pencarian korban longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, kerja keras ini akhirnya membuahkan hasil. Kamis (22/5/2025), dua korban berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Dua lansia, Yatemi (70) dan Mesinem (90), ditemukan tertimbun material longsoran yang tebal dan berat. Proses evakuasi berlangsung penuh perjuangan,medan curam, licin, dan hanya bisa ditembus dengan bantuan alat berat excavator, tak menyurutkan tekad para petugas dan relawan yang berjibaku dengan waktu dan cuaca.

Danramil 0806-04/Bendungan, Kapten Inf Zainal Arifin, yang memimpin langsung di lokasi, menegaskan bahwa seluruh kekuatan dikerahkan sejak detik pertama bencana terjadi. “Korban yang telah ditemukan dua orang. Saat ini jenazah telah dibawa ke RSUD dr. Soedomo untuk pemulasaraan lebih lanjut guna memastikan identitas secara menyeluruh,” jelasnya.

Kapten Zainal juga menekankan betapa beratnya tantangan di lapangan. “Longsoran tanah sangat tebal, kondisi geografis curam, dan cuaca terus berubah. Namun semangat kami tidak pernah padam. Ini bukan sekadar tugas, ini adalah panggilan kemanusiaan.”

Setiap detik yang terlewati adalah perjuangan. Sinergi antarinstansi: TNI, Polri, Basarnas, BPBD, dan relawan menjadi kunci dalam mengatasi medan ekstrem dan keterbatasan alat. Mereka bertugas tak hanya dengan otot dan alat, tapi juga dengan hati dan dedikasi.

Hingga berita ini diturunkan, proses pencarian masih terus berlanjut. Pemerintah daerah, aparat keamanan, dan para relawan tetap siaga. Upaya akan dilanjutkan esok hari karena hari mulai gelap dan kondisi tanah masih labil, diperparah gerimis yang terus mengguyur lokasi.

Tragedi ini menjadi peringatan keras bahwa kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam tak bisa ditawar. Khususnya bagi wilayah rawan longsor seperti Trenggalek, upaya mitigasi dan edukasi masyarakat menjadi keharusan mutlak. (DN)

Leave a Reply