Proyek P3-TGAI Di Kabupaten Kediri TH Anggaran 2024 Menjadi Pantauan LP3-NKRI

KEDIRI – KMP | Untuk menyelamatkan uang negara dari penyimpangan LP3-NKRI terus melakukan kontrol dan pemantauan terhadap pembangunan proyek yang menggunakan anggaran pemerintah. Dari hasil penelusuran tim investigasi telah menemukan beberapa anomali terkait proyek tersier dari BBWS informasi informasi dari masyarakat, HIPPA, toko bangunan ,dan pendamping dari BBWS sangat mencengangkan..!
Awal adanya temuan dan kejanggalan kejanggalan proyek yang sudah di kantongi tim investigasi. Untuk memperdalam temuan tersebut Tim LP3-NKRI terus melakukan investigasi, evaluasi dan sosialisasi ke seluruh Desa yang mendapat proyek tersebut.
Ternyata benar adanya di duga kuat ada rekayasa dalam pelaksanaan proyek P3-TGAI dari beberapa Hippa yang sudah di klarifikasi rata rata memberikan keterangan yang belum sesuai dengan apa yang harus di sampaikan.
Kepada media, Hadi mengungkapkan keheranan nya ” Masak iyaa sebagai pelaksana kegiatan tidak mengerti (RAB) tidak membaca juklak dan juknis nya “, seperti nya itu tidak mungkin dan pasti juga tidak boleh mengerjakan sesuatu pekerjaan yang belum di pahami mekanisme nya , yang jadi pertanyaan dari tim investigasi kenapa sebelum kades memberikan SK tidak melihat atau mempertimbangkan kompetensi dan SDM nya dulu ,, karena jika tidak paham akan membuat jawaban yang blunder kan bisa pasti akan fatal, ungkapnya.
Atau mungkin perihal seperti ini hanya sebagai formalitas saja contoh waktu di tanya tim investigasi LP3-NKRI bagaimana proses untuk absensi pekerja untuk absensi harian , Mingguan,dan perbulan semua Jawaban diluar dugaan karena disampaikan pendamping hanya datang 2 kali dalam seminggu selebihnya Hanya via wa atau telpon… Apakah ini sudah sesuai prosedur dari BBWS???.
Mungkin juga harus menjadi catatan atau agenda khusus bagi APH untuk menyikapi perihal ini jika ada pengaduan atau laporan dari masyarakat , kami akan terus melakukan investigasi, evaluasi dan sosialisasi sampai selesai agar dikemudian hari tidak akan terulang lagi kejadian seperti ini, pungkas Hadi. (Tim) Bersambung